Pentingnya Solidaritas Islami dan Menjaga Ukhuwah
Islamiah
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan
para pengikutnya.
Solidaritas Islami
Dalam Hadist yang shahih disebutkan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Perumpamaan kaum mukminin
dalam hal kecintaan, rahmat dan perasaan di antara mereka adalah bagai satu
jasad. Kalau salah satu bagian darinya merintih kesakitan, maka seluruh bagian
jasad akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam”. Dalam
hadist lainnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Muslim
yang satu dengan muslim yang lainnya seperti sebuah bangunan, saling menguatkan
satu dengan yang lainnya”. Beliau sambil menjalinkan jari-jemari beliau.
Dalam hadist yang lainnya Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda, “Barangsiapa memenuhi
kebutuhan saudaranya muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya”.
Hadist-hadist diatas dan dalil-dalil lainnya dari al Qur’an dan as Sunnah
menunjukkan pentingnya solidaritas sesama muslim. Hendaknya setiap muslim
senantiasa berusaha memperhatikan dan peduli dengan keadaan muslim yang lainnya
dimanapun ia berada.
Hakekat dan Wujud dari Solidaritas
Islami
Hakekat dan inti dari solidaritas islami
adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menjamin, saling
berlemah lembut, saling menasehati dalam al kebenaran dan bersabar atasnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang mana ia
memerlukan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Setiap
individu manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing
sehingga diperlukan kerjasama untuk saling melengkapi.
Allah ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ
عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. (QS Al Ma’idah: 2)
Dalam ayat diatas Allah
memerintahkan hambaNya untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan
ketaqwaan dan memperingatkan dari kerjasama dalam perbuatan dosa dan
pelanggaran. Ayat diatas bersifat umum, baik dalam perkara-perkara duniawi
maupun akhirat. Tidak diragukan lagi hal ini termasuk kewajiban seorang muslim
yang paling penting, baik secara individu maupun kelompok. Dengan hal itulah
kebaikan akan tercapai bagi kaum muslimin, agama menjadi tegak,
problematika-problematikan teratasi, dan barisan mereka menjadi kokoh untuk
menghadapi musuh-musuh mereka. Dengan itulah tercapai kebaikan di dunia dan
akhirat.
Termasuk wujud dari solidaritas
islami adalah beramar ma’ruf nahi munkar, berdakwah ilallah, dan memberi
petunjuk manusia pada sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat. Termasuk di
dalamnya juga, mengajari orang-orang yang jahil atas urusan agama mereka,
menolong orang-orang yang didzolimi, dan mencegah orang-orang yang dzolim atas
yang lainnya.
Sebagaiamana kita ketahui di
sebagian negara kaum muslimin disana ada kaum muslimin yang faqir, jahl (bodoh)
dalam masalah agama, tertindas, dan mengalami berbagai poblematika yang
lainnya. Hal tersebut menuntut kita untuk senantiasa bahu-membahu untuk
menolong saudara-saudara kita sesuai dengan apa yang kita mampui. Sebagian
membantu dengan hartanya, sebagian dengan tenaganya, sebagian dengan ilmu dan
pikiran yang ia miliki. Sekecil apapun kontribusi kita bagi kaum muslimin Allah
akan membalasnya, Allah berfirman,
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ
الرَّازِقِينَ
Dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya. (QS Saba’: 39)
Allah ta’ala juga berfirman,
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ
اللَّهِ هُوَ خَيْراً وَأَعْظَمَ أَجْراً
Dan kebaikan apa saja yang kamu
perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai
balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. (QS Al Muzammil: 20)
Menjaga Ukhuwah Islamiah
Termasuk hakekat solidaritas islami
adalah menjaga persatuan diantara kaum muslimin dan melakukan ishlah diantara
kaum muslimin yang berselisih. Allah berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat: 10)
Dia ta’ala juga berfirman,
فَاتَّقُواْ اللّهَ وَأَصْلِحُواْ ذَاتَ بِيْنِكُمْ
وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَرَسُولَهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Bertakwalah kepada Allah dan
perbaikilah perhubungan di antara sesamamu. dan ta’atlah kepada Allah dan
Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman (QS al Anfal: 1)
Jelas bahwa kaum muslimin seluruhnya
saudara satu dengan yang lainnya, meskipun berbeda-beda warna kulit dan bahasa
mereka. Meskipun kampung dan Negara-negara mereka terpencar, Islam telah
menyatukan mereka diatas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Allah berfirman,
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ
وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ
قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا
حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ
آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah,
orang-orang yang bersaudara. dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Al Imran: 103)
Untuk itu islam melarang hal-hal
yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan diantara kaum muslimin seperti
saling mencurigai, saling memata-matai, saling bersu’udzan, dan lainnya. Sungguh
indah wasiat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, “Jangan
kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy , jangan kalian saling
membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli
barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba
Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya,
karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta
kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini -beliau menunjuk ke
dadanya dan beliau mengucapkannya 3 kali-. Cukuplah seorang muslim dikatakan
jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim
diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.”
Semoga Allah menjadikan kita dan
kaum muslimin seluruhnya sebagai orang-orang yang saling bersaudara, saling
mencintai dan menyayangi, serta saling menasehati dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin semuanya menjadi orang-orang
yang berpegang teguh dengan KitabNya dan Sunnah nabiNya, karena hanya dengan
hal itulah persatuan kaum muslimin diatas kebenaran akan tercapai. Dan akhirnya
hanya kepada Allahlah kita menyerahkan seluruh urusan kita, Dialah yang Maha
Mampu atas segala sesuatu. Allah berfirman,
لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً مَّا أَلَّفَتْ
بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَـكِنَّ اللّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Walaupun kamu membelanjakan semua
(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati
mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
(QS Al Anfal: 63).
Semoga bermanfaat, Sholawat dan
salam semoga tercurah kepada Rasulallah serta keluarga dan sahabatnya.
Tag :
agama
0 Komentar untuk "Pentingnya Solidaritas Islami dan Menjaga Ukhuwah Islamiah"