Sebuah hasil riset dari para peniliti di Univeristas
Bordeaux, Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa pengguna telepon
genggam yang melakukan panggilan lebih dari 15 jam dalam sebulan
beresiko tiga kali lebih tinggi terkena tumor otak.
Dilansir Daily Mail, riset tersebut terbukti di beberapa negara dan
kota besar di Eropa yang para eksekutif mudanya memiliki kesibukan
tinggi. Normalnya, dalam sebulan seseorang menghabiskan waktu sekitar
satu hingga dua jam untuk melakukan panggilan telepon.
Namun, bagi para eksekutif muda yang memiliki kesibukan di telepon setiap harinya, hal ini patut diwaspadai. Dan mereka yang sepanjang karirnya menghabiskan waktu lebih dari 900 jam untuk menelepon, sudah dipastikan akan terkena tumor otak.
Hasil riset tersebut menunjukan adanya keterkaitan antara masa penggunaan telepon genggam yang memiliki sinyal elektrmagnetik dengan sel-sel kanker yang terdapat di bagian kepala manusia yang terhubung langsung dengan otak.
Di Inggris dan Perancis misalnya. Para pekerja kini harus lebih berhati-hati saat menggunakan telepon genggam. Dan bahkan, Perancis kini telah menerapkan aturan baru soal jam kerja para eksekutif muda agar mereka tidak membuka atau menanggapi telepon dan email di atas jam 6 malam.
Namun, bagi para eksekutif muda yang memiliki kesibukan di telepon setiap harinya, hal ini patut diwaspadai. Dan mereka yang sepanjang karirnya menghabiskan waktu lebih dari 900 jam untuk menelepon, sudah dipastikan akan terkena tumor otak.
Hasil riset tersebut menunjukan adanya keterkaitan antara masa penggunaan telepon genggam yang memiliki sinyal elektrmagnetik dengan sel-sel kanker yang terdapat di bagian kepala manusia yang terhubung langsung dengan otak.
Di Inggris dan Perancis misalnya. Para pekerja kini harus lebih berhati-hati saat menggunakan telepon genggam. Dan bahkan, Perancis kini telah menerapkan aturan baru soal jam kerja para eksekutif muda agar mereka tidak membuka atau menanggapi telepon dan email di atas jam 6 malam.
Tag :
berita
0 Komentar untuk "Handphone, Bisa Terkena Tumor Otak!"