PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN AGAMA

Sistem Periodik Unsur Sederhana

Sistem Periodik Modern

Sistem Periodik Modern disebut juga sistem periodik panjang, merupakan bentuk penyempurnaan dari sistem periodik Mendeleyev. Dasar penyusunan sistem periodik modern adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Henry Moseley (1887 – 1915) pada tahun 1913, yang menyimpulkan bahwa sifat dasar atom adalah nomor atom dan bukan massa atom relatif. Penelitian Moseley ini melahirkan sistem periodik yang menyusun unsur berdasarkan kenaikan nomor atomnya dan kemiripan sifat unsur. Sistem periodik modern tersusun dari dua lajur, yaitu baris horisontal disebut perioda dan kolom vertikal disebut golongan.

Golongan
Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula. Ada tiga sistem pemberian nomor golongan. Sistem pertama memakai angka Arab dan dua sistem lainnya memakai angka Romawi. Nama dengan angka Romawi adalah nama golongan yang asli tradisional. Nama dengan angka Arab adalah sistem tatanama baru yang disarankan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Sistem penamaan tersebut dikembangkan untuk menggantikan kedua sistem lama yang menggunakan angka Romawi karena kedua sistem tersebut membingungkan, menggunakan satu nama untuk beberapa hal yang berbeda.
Golongan bisa dianggap sebagai cara yang paling penting dari mengklasifikasi unsur. Pada beberapa golongan, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip sifatnya dan memiliki kecenderungan sifat yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom. Golongan-golongan ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: logam alkalilogam alkali tanahhalogenkhalkogen, dan gas mulia. Beberapa golongan lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun kecenderungan sifat secara vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), golongan ini tidak memiliki nama umum.

Periode
Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun golongan adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi unsur, ada beberapa bagian di tabel unsur yang kecenderungan sifatnya secara horisontal dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena ini terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f, dimana lantinida dan aktinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.

Periodisitas Sifat Kimia
Nilai utama dari tabel periodik adalah kemampuan untuk memprediksi sifat kimia dari sebuah unsur berdasarkan lokasi di tabel. Perlu dicatat bahwa sifat kimia berubah banyak jika bergerak secara vertikal di sepanjang kolom di dalam tabel dibandingkan secara horizontal sepanjang baris.
Kecenderungan Periodisitas dalam Golongan

                                            Kecenderungan periodisas dari energi ionisasi
Teori struktur atom mekanika kuantum modern menjelaskan kecenderungan golongan dengan memproposisikan bahwa unsur dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron yang sama dalam kulit terluarnya, yang merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur dalam golongan yang sama juga menunjukkan pola jari-jari atom,energi ionisasi, dan elektronegativitas. Dari urutan atas ke bawah dalam golongan, jari-jari atom unsur bertambah besar. Karena lebih banyak susunan energi yang terisi, elektron valensi terletak lebih jauh dari inti. Dari urutan atas, setiap unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah elektron terlepas karena elektron terluarnya yang semakin jauh dari inti. Demikian pula, suatu golongan juga menampilkan penurunan elektronegativitas dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan inti.
Kecenderungan Periodisasi Periode
Unsur-unsur dalam periode yang sama memiliki kecenderungan dalam jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan elektronegativitas. Dari kiri ke kanan, jari-jari atom biasanya menurun. Hal ini terjadi karena setiap unsur mendapat tambahan proton dan elektron yang menyebabkan elektron tertarik lebih dekat ke inti. Penurunan jari-jari atom ini juga menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya suatu unsur, semakin banyak energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron. Demikian juga elektronegativitas, yang meningkat bersamaan dengan energi ionisasi karena tarikan oleh inti pada elektron. Afinitas elektron juga mempunyai kecenderungan, walau tidak semenyolok pada sebuah periode. Logam (bagian kiri dari perioda) pada umumnya memiliki afinitas elektron yang lebih rendah dibandingkan dengan unsur nonmetal (periode sebelah kanan), dengan pengecualian gas mulia.
Konfigurasi elektron dari unsur- unsur gas mulia adalah sebagai berikut:
He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

Sifat fisik gas mulia
Titik didih, titik leleh dan massa jenis gas mulia tertera pada tabel berikut.
Sifat – sifat unsur He Ne Ar Kr Xe Rn
Titik didih (oC) -268,9 -246,1 -185,8 -153,4 -108,1 -61,7
Titik leleh -272,2 -248,6 -189,3 -157,4 -111,7 -71
Massa jenis (g/L) 1,8x10-4 9x10-4 1,8x10-3 3,7x10-3 5,9x10-3 9,9x10-3

Titik leleh dan titik didih unsur – unsur gas mulia perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu -2490C dan mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom – atom gas mulia sangat kecil.

Sifat Kimia gas mulia
Sifat – sifat unsur He Ne Ar Kr Xe Rn
Jari – jari atom (pm) 32 69 97 110 130 145
Energi ionisasi pertama (kJ/mol) 237,3 2080,7 1520,6 1350,8 1170,4 1037
Kelelektron negatifan - - - 3,0 2,6 -
Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang kecil mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan.
Dari atas ke bawah jari – jari atom makin besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin reakif.

konfigurasi unsur haogen
9F      : [He] 2s2 2p5
17Cl   : [Ne] 3s2 3p5
35Br  : [Ar] 4s2 3d10 4p5
53I     : [Kr] 5s2 4d10 
Sifat-Sifat unsur Halogen
*Sifat-sifat secara umum
 Unsur-unsur halogen pada suhu kamar :
Ø Fluor berupa gas berwarna kuning muda
Ø Klor berupa gas berwarna kuning kehijauan
Ø Brom berupa cair berwarna jingga kecoklatan
Ø Iod berupa padat berwarna ungu tua

*Sifat-sifat fisik
Ø Titik leleh dan titik didh dari F ke At (dari atas ke bawah) semakin tinggi.
Ø Kerapatan halogen dari F ke At (dari atas ke bawah) semakin besar.

*Sifat-sifat kimia
Ø Jari-jari atom dari F ke At (dari atas ke bawah) semakin besar.
Ø Sifat energi ionisasi, sifat afinitas elektron dan sifat keelektronegatifan dari atas ke bawah semakin berkurang.
Ø Molekul halogen di alam berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2)
Ø Keaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
Ø Tingkat oksidasi unsur-unsur halogen  memiliki bilangan oksidasi (tingkat oksidasi) lebih dari satu macam, kecuali F. F hanya -1.
Jari jari atom                : dalam periode, semakin ke  kiri semakin besar, dalam golongan, semakin kebawah semakin besar (Rn>Xe>Kr>Ar>Ne>He)
Energi ionisasi             : dalam periode, semain ke kanan semakin besar, dalam golongan, semakin ke atas semakin besar (He>Ne>Ar>Kr>Xe>Rn)
Afinitas                       : dalam periode, semakin ke kanan semakin besar, dalam golongan, semakin ke atas semakin besar (He>Ne>Ar>Kr>Xe>Rn)
Keelektronegatifan     :  dalam periode,semakin ke kanan semakin besar, dalam golongan, semakin ke atas semakin  besar (He>Ne>Ar>Kr>Xe>Rn)
https://www.translate.com/english/sistem-periodik-modern-disebut-juga-sistem-periodik-panjang-merupakan-bentuk-penyempurnaan-dar/1985187



0 Komentar untuk "Sistem Periodik Unsur Sederhana"

Back To Top